Skip to content

Kesesuaian Tanah dan Alat Berat dalam Pekerjaan Sipil (Bag. 8)

    5. Tenaga Tarik (Draw Bar Pull)

    Draw Bar Pull  adalah tenaga yang tersedia pada traktor atau kendaraan beroda rantai yang dapat dihitung untuk menarik muatan. Tenaga ini terdapat pada gantol hook yang ada di belakang traktor tersebut, yang dinyatakaan dalam kg atau lbs. Dari keseleruhan tenaga mesin, setelah dikurangi untuk beberapa gerakan antara lain mengatasi gesekan-gesekan mekanisme traktor, menggerakkan kendaraan sendiri, dan gerakan lainnya, tentunya berpengaruh dalam mengurangi daya guna mesin. Sehingga sisa tenaga dapat dihitung sebagai DBP. Besarnya DBP bergantung pada kecepatan gerak kendaraan (gear selection), dengan masing-masing gigi dinyatakan dalam DBP untuk kecepatan maksimal pada gigi tersebut, dengan putaran mesin tertentu (rated RPM). Pada umumnya dalam daftar spesifikasi yang  diberikan oleh pabrik telah diperhitungkan besarnya rolling resistance, yaitu 110 lbs/ton berat traktor. Apabila dalam kenyataan nilai RR (rolling resistance) lebih kecil atau lebih besar, maka dapat dilakukan penyesuaian nilai DBP-nya.

    6. Pengaruh Lain

    Selain beberapa faktor yang telah disebutkan di atas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung produktivitas dan pemilihan alat yang digunakan.

    a. Waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.

    b. Jenis material yang dikerjakan, berat volume, jenis tanah kohesif atau tidak kohesif, besar kecilnya pengembangan dan penyusutan tanah, untuk mengetahui efisiensi penggunaan alat.

    c. Efisiensi kerja

    Dalam hal ini perlu dipertimbangkan efisiensi kerja, apakah digunakan untuk siang atau malam, tentunya akan berbeda. Pada kondisi kerja di malam hari banyak dipengaruhi oleh jarak pandang operator, karena penggunaan sinar lampu memiliki jarak yang terbatas.

    d. Kemampuan operator

    Dalam hal ini apabila operator mampu dan berpengalaman, maka akan diperoleh hasil yang optimal.

    6. Keadaan medan

    Pada kondisi medan (lapangan) yang baik akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sebaliknya, apabila kondisi medan buruk, berdebu, berkabut, dan tidak rata (datar), maka akan mengurangi produktivitas kerja.

    7. Kondisi alat yang digunakan

    Dengan kondisi peralataan yang baik dan terpelihara (terawat), pastinya akan sangat membantu peningkatan produktivitas kerja, namun begitu pula sebaliknya. Jika kondisi medan dalam keadaan tidak bagus, karena tidak terawat akan menghambat produktivitas kerja yang berdampak pada lamanya waktu yang dibutuhkan.