Skip to content

Teknik Pengoperasian Bulldozer (bag. 3)

    5. Ripping (Pembongkaran)

    a. Pada posisi sebelum menurunkan shank, shank seharusnya berada pada posisi keluar penuh. Sedangkan untuk menghujamkan shank ripper ke dalam material, miringkan susut shank ripper tersebut, sehingga ujung tip pada posisi yang tepat untuk dapat masuk ke dalam material dengan mudah. Besarnya sudut disesuaikan dengan jenis material yang harus dibongkar.

    b. Setelah shank diturunkan, sang operator harus mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk mengantisipasi kekerasan material yang akan diripping. Saat bergerak maju, masukkan shank ripper ke depan, agar besarnya sudut pada posisi yang paling efektif. Sudut tersebut biasanya terletak diantara posisi tegak lurus dan maju.

    c. Aturlah kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan mengatur posisi shank mengarah ke dalam material. Gerakkan shank ripper ke depan atau posisi ‘shank in’ apabila menghadap material yang susah diangkat.

    d. Setelah posisi shank diarahkan ke dalam, sesuaikan dengan jenis kekerasan material. Operator diharuskan tetap mengatur kecepatan putaran engine (rpm), untuk menjaga agar tidak terjadi slip pada track shoe. Sedangkan gerakan shank ripper ke belakang atau posisi ‘’ jika diperlukan pada jarak yang lebilh lebar antara shank ripper dan track.

    e. Saat melakukan ripping, operator dilarang untuk membelokkan bulldozer.

    f. Pada saat melakukan ripping, dapat dilakukan dengan cara menyilang, namun hanya jika diperlukan.

    g. Penambahan jarak ripping antara 1,5 m menjadi 2,0 m ke arah kanan hingga mendapatkan kondisi loading point yang tepat pada excavator. Penambahan jarak 2 m dapat dilakukan pada ripping pertama, sedangkan pada 1,5 m dapat dilakukan pada ripping silang (second ripping), untuk mendapatkan bongkahan yang diinginkan apabila dilihat dari jenis kkerasan materialnya.

    h. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebisa mungkin pekerjaan ripping dilakukan ke arah menurun. Selain itu jangan berbelok atau mundur sewaktu shank masih menghujam di tanah, karena tenaga puntir yang muncul dapat merusak shank dan tip. Jika terjadi keausan padda tip harus sering diperiksa.