Skip to content

Jenis-Jenis Crane (bag. 2)

    2. Tower Crane

    Alat ini merupakan pesawat pengangkat material atau mesin yang biasa digunakan pada proyek konstruksi. Secara umum tower crane digunakan untuk mendirikan bangunan tinggi, pabrik, serta industri berat yang ketingiannya mencapai lebih dari 100 ft (1ft = 30,5 cm). Tower crane terdiri dari beberapa bagian yang dapat dibongkar pasang saat digunakan, sehingga alat ini mudah dipindahkan ke mana saja. Pada umumnya tower crane diangkut secara terpisah menggunakan kendaraan atau trailer ke lokasi proyek, kemudian dipasang kembali di tempat proyek. Namun pemasangan ini memakan waktu cukup lama, karena memiliki bagian-bagian yang harus dipasang, sekaligus dalam pembuatan pondasi tower crane.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan crane.

    • Lokasi penempatan tower crane minimal harus tersisa 10 m untuk kepentingan pemasangan dan pembongkaran dengan menggunakan kendaraan seperti mobile crane atau truck crane.
    • Jarak penempatan material, sebaiknya radius 10 m dari dasar tower crane, agar pengontrolan pengangkatan beban lebih mudah.
    • Tersedianya tempat yang cukup untuk keperluan servis atau pemeliharaan di sekitar dasar tower crane.
    • Ketinggian tower crane tergantung tiga hal, yaitu ketinggian bangunan, ketinggian bangunan sekitar yang dilewati, dan ketinggian limit tower crane agar berdiri tanpa pendukung.
    • Penempatan fasilitas proyek tidak boleh mengganggu tower crane. Karena itu diperlukan perencanaan bersama secara matang.
    • Tower crane mampu menjangkau 100 % area bangunan dan mampu mengangkat beban terberat pada radius yang diperlukan.

    3. Hoist Crane

    Alat berat ini merupakan pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada industri perbengkelan dan pergudangan. Pada umumnya hoist crane ditempel pada langit-langit dan berjalan di atas rel khusus yang juga dipasang pada langit-langit. Rel-rel ini akan bergerak secara maju mundur pada satu arah.