Skip to content

Jenis-Jenis Crane (bag. 4)

    7. Hydraulic Crane

    Pada umumnya semua jenis crane menggunakan sistem hidrolik (minyak) dan pneumatik (udara) dalam proses kerjanya. Tidak hanya itu banyak jenis alat berat yang menggunakan sistem hidrolik, seperti back hoe, excavator, dan lainnya. Sistem ini memanfaatkan zat cair, misalnya oli untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Prinsipnya jika suatu zat cair dikenai tekanan, maka tekanan tersebut akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Rangkaian hidrolik berfungsi menjalankan suatu fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk mejalankan sistem tertentu.

    Sedangkan khusus jenis hidraulic crane digunakan pada industri perbengkelan, pergudangan, dan lainnya, yang memiliki struktur sederhana. Memang jenis crane inilah yang banyak digunakan, karena memiliki pergerakan yang cepat serta didukung dengan kendaraan truk, lincah, dan mampu membelok dengan stabil. Tidak hanya itu, lengan boom pada hydraulic crane dapat diganti-ganti ukurannya, selama masih ada dalam proyek konstruksi.

    Semua pengoperasian crane menggunakan tenaga hydraulic yang didukung oleh dua atau lebih variasi pergerakan roda. Crane ini diletakkan pada suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindahkan. Hidraulic Crane memilki jangkauan yang tidak terlalu panjang serta putaran yang hanya 1800. Sehingga pada industri perbengkelan atau pergudangan biasanya memilki lebih dari satu crane.

    8. Whirler Crane

    Crane jenis ini merupakan kombinasi derrick crane dengan mobile crane, yang diletakkan di puncak tower yang dapat bergerak secara longitudinal di atas rel. Pusat gravitasi jenis crane ini selalu di dalam jalur putar atau swing radius, sehingga cukup stabil dalam segala posisi perputaran. Kapasitas beban yang dapat diangkut oleh whirler crane yang memiliki panjang boom 24 m dan jarak kerja 15 m adalah sebesar 45 ton.