Skip to content

Kesesuaian Tanah dan Alat Berat dalam Pekerjaan Sipil (Bag. 2)

    Karakteristik Tanah

    Tanah memiliki sifat yang khas dan berbeda dengan jenis bahan lainnya seperti beton dan baja. Material tanah berasal dari alam yang memiliki dua bagian, yaitu padat, terdiri dari partikel-partikel material tanah yang padat, serta bagian pori yang berisi air dan udara. Dalam pekerjaan sipil perlu diketahui keadaan material tanah yang nantinya akan berpengaruh terhadap volume tanah saat dijumpai dalam usaha pemindahan tanah.

    1. Keadaan asli tanah sebelum diadakan pengerjaan. Ukuran material tanah demikian biasanya dinyatakan dalam ukuran alam, yaitu Bank Measure (BM). Kondisi ini digunakan sebagai dasar perhitungan jumlah pemindahan tanah.

    2. Keadaan lepas, yaitu kondisi material tanah setekah dilakukan pengerjaan. Material tanah ini biasanya terdapat di atas truck yang berada di dalam bucket, atau alat lainnya. Ukuran volume material tanah dalam kondisi lepas dinyatakan dalam Loose Measure (LM) yang besarnya sama dengan– BM + % swell (pengembangan) x BM. Faktor swell biasanya sesuai dengan jenis tanahnya. Berdasarkn hal tersebut, maka LM memiliki nilai yang lebih besar dibanding BM.

    3. Keadaan padat, yaitu kondisi tanah setelah dilakukan penimbunan kembali kemudian dipadatkan. Sehingga volume tanah setalah dipadatkan kemungkinan akan lebih besar atau lebih kecil dari volume keadaan bank. Hal ini bergantung pada usaha pemadatan yang dilakukan dan jenis tanah yang dipadatkan.

    Berbicara mengenai swell atau tingkat pengembangan tanah umunya bergantung pada berbagai jenis tanah dan faktor yang dijumpai pada kondisi lapangan. Misanya jenis tanah berpasir memiliki swell 5- 10 (% BM), tanah permukaan (top soil) memiliki 10-25 (% BM), tanah biasa memiliki 20-45 (% BM), lempung (clay) memiliki 30-60 (% BM), dan batu memiliki 50-60 (% BM).