Skip to content

Pembuatan Jalan Asphalt dengan Kriteria yang Tepat (Bag. I)

    Sering kita temui jalanan yang baru saja dibangun namun sudah mengalami kerusakan dengan adanya lubang di mana-mana. Tentu saja hal ini sangat  mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Apabila tidak berhati-hati dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Memang ada banyak faktor yang membuat jalanan menjadi mudah rusak, seperti air hujan yang menggenang atau banjir, muatan kendaraan yang berlebih yang menimbulkan tekanan besar terhadap asphalt jalan, dan lain-lain. Hal ini terkadang membuat masyarakat memiliki tanggapan negatif terhadap proyek pembuatan jalan.

    Padahal dalam pembuatan jalan asphalt dibutuhkan material yang terbaik, teknik yang tepat, serta beberapa alat berat seperti asphalt finisher, excavator, bulldozer, tandem roller, dan pneumatic roller. Sebenarnya sebuah perusahaan kontraktor sudah memiliki kriteria pembuatan jalan aspal yang baik diantaranya:

    • Dimulai dengan proses perencaanaan hingga pemeliharaan agar tercipta jalan yang bagus dan tetap berfungsi dengan baik.
    • Kondisi tanah yang akan dibangun jalan haruslah memiliki tingkat kekerasan yang sesuai. Jika terlalu lunak maka dilakukan penggalian kemudian menggantinya dengan timbunan tanah yang lebih keras.
    • Ketebalan pondasi jalan, yaitu ketebalan asphalt harus direncanakan dengan benar dengan mempertimbangkan berat kendaraan yang nantinya akan melintas di atasnya.
    • Material yang digunakan adalah yang berkualitas bagus, diantaranya batu kali dan asphalt. Jenis asphalt yang digunakan adalah aspal alam atau aspal buatan. Asphalt merupakan bahan yang memiliki daya ikat kuat dengan agregat dan tingkat kekerasan pada suhu kamar. Selain itu, pengolahan dan aplikasinya pun harus dilakukan dengan teknik yang tepat, mulai dari pembersihan dan perataan jalan, penghamparan material pondasi bawah, penghamparan lapis asphalt, hingga proses pemadatan dan perataan jalan.