Skip to content

Penyaradan Kayu

    Penggunaan alat berat tidak hanya terbatas pada bidang konstruksi, pertambangan, pelabuhan, maupun transportasi, dalam pertanian atau perhutanan pun membutuhkan alat ini. Dalam hal ini dikhususkan pada hutan yang ditanami pohon untuk menghasilkan kayu yang dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, seperti pembangunan rumah, pembuatan furniture, dan lainnya.

    Dalam proses pengambilan kayu dari hutan membutuhkan beberapa proses, mulai dari penebangan hingga pengangkutan. Proses pengangkutan inilah yang disebut sebagai penyaradan kayu, yaitu proses memindahkan kayu dari tempat tebangan menuju tempat pengumpulan kayu (TPn) atau ke pinggir jalan atau angkutan. Proses pengangkutan yang dilakukan adalah jarak pendek.

    Kegiatan penyaradan kayu sebaiknya dilakukan sesuai dengan rute yang sudah direncanakan  di atas peta kerja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan (tanah maupun tempat tinggal) yang dekat dengan tempat penyaradan kayu. Kegiatan perencanaan jalan sarad pun dilakukan setahun sebelum penebangan dimulai. Letak jalan sarad tersebut harus ditandai di lapangan sebagai acuan pengemudi atau penyarad kayu, terutama saat penggunaan alat berat, seperti traktor. Penyaradan menggunakan alat berat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mewujudkan kelancaran produksi kayu. Dengan area kerja yang berat dan sulit, serta aksesibilitas yang sangat rendah dan keterbatasan manusia, akan mendorong kegiatan di bidang pengelolaan hutan menggunakan alat-alat berat.

    Dalam metode penyaradan terdapat beberapa teknik diantaranya manual, menggunakan hewan, memanfaatkan gaya gravitasi, skidding atau yarding, serta menggunakan kabel, alat berat, pesawat atau helikopter. Selain metode, dibutuhkan pula sistem penyaradan kayu yang terbagi atas tiga hal. Pertama berdasarkan tenaga yang digunakan. Kedua hubungan antara batang kayu yang disarad dengan permukaan tanah. Terakhir adalah berdasarkan ukuran batang yang disarad.