Bulldozer sebagai alat berat yang berfungsi secara multi guna, diantaranya membersihkan tempat atau medan proyek dari kayu-kayuan, berbagai pohon, dan bebatuan; mendorong tanah; meratakan tanah; mengupas permukaan humus tanah; membuka jalan di pegunungan maupun daerah bebatuan; memindahkan tanah; dan beberapa pekerjaan proyek lainnya, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika mengoperasikannnya.
- Bulldozer tidak boleh digunakan pada tanjakan yang melebihi 450.
- Jika menggunakan peralatan perlengkapan atau option equipment akan mengakibatkan berubahnya keseimbangan Bulldozer.
- Bulldozer dapat tergelincir bila berada di atas tanah timbunan baru pada daerah dengan posisi kemiringan, terutama jika timbunan tersebut terdiri atas bebatuan.
- Dengan posisi track yang slip, akibat berat yang melampauai batas akan mengakibatkan terjadinya down hill track (track menurun) dan akan membuat lubang yang akan menambah kemiringan traktor.
- Jika manarik beban yang diikatkan pada drawbar akan mengurangi tekanan pada up hill track.
- Tingginya titik gandulan yang melebihi titik yang telah ditentukan pada traktor, akan mengakibatakan berkurangnya kestabilan.
- Pada saat mengoperasikan alat, sangat perlu berhati-hati terhadap kestabilan alat-alat perlengkapan yang penting.
- Jangan terlalu memaksakan Bulldozer untuk beroperasi pada hal-hal yang tidak perlu, misalnya mendorong tanah melebihi ketentuan 100 m. Hal ini tentu saja tidak efektif.
- Pada saat ingin mengoperasikan Bulldozer harus direncanakan terlebih dahulu dengan baik. Harus diketahui di mana pass (lintasan) berikutnya yang harus dikerjakan.
- Saat menggunakan tilt (kemiringan) dan angling adjustment haruslah bergantian. Hal ini dilakukan agar keausan blade dan steering dapat merata.
- Pada keadaan berjalan tanpa dozing, maka blade atau pisau harus terangkat, serta tidak boleh melebihi 35 cm untuk melindungi bagian bawah traktor.