Skip to content

Klasifikasi Terowongan (bag. II)

    Klasifikasi terowongan berdasarkan cara pelaksanaannya

    Micro tunnel

    Terowongan ini mayoritas digunakan untuk penempatan jalur pipa, kabel, dan jaringan air. Ukuran Terowongan ini kurang lebih 60-100 cm yang dikerjakan secara modern dengan cara otomatis dengan (alat) robot.

    Terowongan Dongkrak (jacking)

    Teknik pembangunan terowongan ini dipilih sebagai alternatif, karena penggalian yang biasa membutuhkan biaya terlalu mahal disebabkan panjang yang terbatas, misalnya dalam pembuatan underpass dan sejenisnya. Pelaksanaannya dilakukan dengan mendongkrak secara horizontal sebuah segmen beton precast atau baja yang memotong tanah dan membuang keluar secara manual bagian volume tanah yang terpotong oleh segmen yang didongkrak tersebut.

    Terowongan batuan (rock)

    Terowongan ini dibuat dengan menembus batuan masif yang relatif keras dan dapat dilakukan langsung dengan metode penggalian menggunakan peralatan manual, mekanis, maupun blasting. Kendala yang mungkin dihadapai dalam pekerjaan ini berkaitan dengan air tanah, dan struktur penopang pada zona patahan.

    Terowongan tanah lunak

    Terowongan ini dibuat melalui tanah lempung, pasir, dan batuan lunak. Dengan struktur yang mudah runtuh, karena itu digunakan pelindung. Sedangkan lining tunnel harus segera dipasang bersamaan dengan gerakan Tunnel Boring Machine (TBM).

    Terowongan gali dan timbun (cut and cover)

    Pembuatan Terowongan ini dilaksanakan dengan menggali alur hingga kedalaman yang diinginkan, dilanjutkan dengan pengecoran lining tunnel atau pemasangan lining precast, serta dilakukan penimbunan kembali. Metode ini sesuai dilaksanakan pada area yang cukup, tidak mengganggu aktivitas di permukaan. Jalur Terowongan pun cukup dekat dengan permukaan.

    Terowongan bawah air (underwater)

    Terowongan ini biasanya melewati jalur batuan atau tanah lunak. Satu hal yang membedakan dengan terowongan tanah adalah adanya tekanan yang sangat tinggi, sehingga diperlukan metode untuk untuk membuat terowongan menjadi kedap air. Salah satu metode yang digunakan adalah membuat trench di dasar sungai atau laut, lalu menempatkan precast tube lining dan menerapkan teknik sambungan kedap air.