Semenjak terjadinya revolusi industri, perkembangan dunia industri mengalami kemajuan yang sangat pesat. Satu abad yang lalu, dunia industri masih berkutat pada permintalan benang untuk dijadikan bahan pakaian, namun di jaman sekarang, kita akan menemukan begitu banyak jenis industri, bahkan untuk industri penunjang industri lainnya seperti industri pakan ternak yang mungkin tidak akan terpikirkan orang di jaman dahulu. Disamping berbagai jenis industri yang semakin banyak berkembang, mesin dan peralatan yang dipakai dalam dunia industri pun banyak berkembang. Berbagai sistem dan teknologi pun diterapkan demi menunjang kebutuhan akan hasil yang cepat dan berkualitas. Salah satu sistem yang dipakai adalah sistem hidrolik.
Kebanyakan orang mungkin mengenal sistem hidrolik ini sebagai bagian dari sistem yang ada di kendaraan bermotor roda empat, khususnya dalam hal pengereman. Namun, sistem ini ternyata dipakai jauh lebih luas di berbagai bidang, seperti industri pertambangan dan bahkan di industri alat berat. Sistem hidrolik sendiri dapat dijabarkan sebagai suatu teknologi yang memanfaatkan sifat dari zat cair dalam melakukan gerakan segaris atau putaran dan dengan kata lain sistem ini adalah sistem pemindah tenaga yang menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantaranya.
Sistem ini sendiri mengadopsi prinsip Hukum Archimedes dimana saat suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan tersebut akan merambat ke segala arah tanpa mengalami perubahan kekuatan baik itu bertambah maupun berkurang. Fungsi dari cairan yang digunakan dalam sistem hidrolik ini sendiri adalah sebagai sejenis zat yang merapatkan antar bagian yang nantinya akan menerima tekanan, disamping itu, cairan ini dapat dijadikan medium penerus daya yang mudah mengalir dan dapat melumasi semua komponen yang bergerak. Fungsi terakhir dari cairan hidrolik sendiri adalah mendinginkan bagian komponen yang bersirkulasi.