Skip to content

Pembuatan Jalan Asphalt dengan Kriteria yang Tepat (Bag. II)

    Selain beberapa kriteria yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, berikut ini ada beberapa kriteria pembuatan jalan asphalt yang tepat sesuai dengan prosedur.

    • Memiliki sudut kemiringan jalan yang baik, agar air yang jatuh ke permukaan asphalt dapat mengalir dengan lancar. Selain itu, dengan adanya  saluran drainase yang dapat berfungsi dengan baik tidak akan membuat air menggenang. Salah satu faktor yang mempercepat kerusakan permukaan jalan asphalt adalah genangan air hujan. Asphalt tidak tahan terhadap genangan air.
    • Belokan jalan tidak boleh terlalu tajam, karena akan berpotensi menyebabkan kecelakaaan yang bisa merusak jalan. Selain itu, tanjakan dan turunan jalan pun tidak boleh terlalu tajam.
    • Lebar jalan disesuaikan dengan kepadatan lalu lintas. Apabila dibuat terlalu lebar namun lalu lintas sepi akan membuat pengendara bermotor melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Hal ini dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.
    • Memilki jalur hijau sebagai tempat tumbuhnya pepohonan, agar mampu menyerap polusi yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor.
    • Elevasi jalan rata dan tidak bergelombang.
    • Apabila jalan terlalu lurus dalam jarak jauh tanpa adanya belokan pun tidak baik, karena dapat membuat sang pengendara kurang beraktifitas, sehingga dapat berpotensi mengantuk di jalan.
    • Terdapat lampu penerangan yang cukup, sehingga memiliki situasi dan kondisi yang aman untuk berkendara pada malam hari.
    • Posisi belokan atau area putar balik tidak terlalu jauh dari tempat yang sering menjadi tujuan pengendara. Hal ini untuk menghindari potensi pengemudi yang melawan arus untuk mencari jalur yang lebih dekat.

    Dengan pembuatan jalan yang sesuai tentunya akan dihasilkan jalan asphalt yang berkualitas dan tahan lama (awet), serta nyaman digunakan untuk berlalu lintas.