Skip to content

Peralatan Pembetonan atau Concrete Batcher

    Beton diaplikasikan pada berbagai jenis konstruksi seperti gedung, jembatan, pipa-pipa besar yang digunakan untuk pembuatan saluran air, sebagai alternatif perkerasan jalan, serta sebagai bahan pembuat balok, kolom atau pelat. Dinding yang merupakan dinding pra cetak pun memiliki bahan dasar beton.

    Beton terbuat dari bahan campuran semen, agregat, dan air. Campuran semen dan air biasa disebut dengan pasta. Sedangkan agregat yang digunakan secara umum untuk membuat beton adalah agregat halus dan agregat kasar. Terkadang campuran tersebut ditambahkan bahan aditif yang memiliki fungsi khusus seperti platicizer yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan retarder dan hardening accelerator. Retarder berfungsi untuk memperlambat pengerasan, sedangkan hardening accelerator untuk mempercepat penguatan beton. Setelah semua bahan tersebut menjadi satu campuran, barulah tempatkan pada cetakan, dan biarkan hingga mengeras. Campuran agregat yang normal adalah mengandung ¾ bagian agregat dan ¼ pasta berdasarkan volume dengan rasio air-semen 0,4-0,7 berdasarkan berat.

    Berikut ini beberapa tahapan yang dilakukan dalam pembuatan beton:

    • Pengukuran berat setiap komponen beton
    • Pencampuran bahan beton
    • Pemindahan campuran beton
    • Penempatan
    • Konsolidasi
    • Pengeringan

     

    Untuk mendapatkan hasil yang baik, campuran beton harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya kemudahan untuk dicampurkan dan dipindahkan, seragam, tidak mengalami segregasi, dan memenuhi seluruh cetakan. Sedangkan untuk memproduksi beton secara massal, dibutuhkan peralatan untuk menghasilkan produktivitas yang besar. Selain itu keseragaman hasil pun dapat dipertahankan.

    Berikut ini beberapa peralatan yaang dibutuhkan dalam pembuatan beton hingga beton tersebut ditempatkan:

    • Peralatan pencampur beton (concrete batching and mixing)
    • Peralatan pemindahan campuran beton
    • Peralatan pengecoran