Skip to content

Sistem Starting Mesin Diesel (II)

    Berdasarkan kecepatan proses kinerja pada mesin diesel generator set, dapat digolongkan tingkatan pada diesel tersebut, diantaranya:

    • Diesel kecepatan rendah, yaitu < 400 rpm
    • Diesel kecepatan menengah, yaitu antara 400-1000 rpm
    • Diesel kecepatan tinggi, yaitu >1000 rpm

    Sedangkan berdasarkan proses saat menghidupkan atau menjalankan mesin diesel, dibagi menjadi tiga macam starting, yaitu:

    Sistem Start Manual

    Sistem menghidupkan mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil, yaitu < 30 PK. Cara menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau pada poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini akan sangat bergantung pada faktor manusia sebagi operatornya.

    Sistem Start Elektrik

    Sistem ini dipakai untuk menghidupkan mesin diesel  yang memiliki daya sedang, yaitu 500 PK. Sistem mesin ini menggunakan motor DC dengan suplai baterai atau accumulator 12 atau 24 volt untuk men-start diesel.  Saat start, motor DC mendapat suplai dari baterai atau accu tersebut dan menghasilkan torsi yang digunakan untuk menggerakkan diesel hingga mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk men-start sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali. Hal ini dikarenakan arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar, maka dinamo akan  berfungsi sebagai arus DC. Sedangkan pengisian ulang baterai atau accu akan digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai dari sumber listrik PLN. Sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai battery charger didapat dari generator. Pengaman tegangan berfungsi untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Jika tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.

    Sistem Start Kompresi

    Sistem start ini digunakan untuk diesel yang memiliki daya besar, yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya, yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas. Sedangkan bahan bakar solar dimasukkan  ke dalam fuel injection pump, serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompresor akan secara otomatis menaikkan takanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.