Skip to content

Teknis Pelaksanaan Pengecoran Beton (bag. 1)

    Dalam pembangunan proyek besar, pekerjaan pengecoran tentunya memerlukan jumlah material beton yang besar pula, sehingga dibutuhkan beberapa alat bantu seperti Tower Crane (TC), bucket cor, truk mixer, dan concrete pump.

    Berikut ini langkah teknis yang dilakukan saat pengecoran beton.

    • Pengecoran elemen vertikal pada umumnya digunakan menggunakan alat bantu TC dan bucket cor. Sedangkan pada elemen horizontal diperlukan bantuan alat berupa concrete mixer. Sementara itu pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu berupa TC dan Bucket Cor. Saat melakukan pengecoran pile cap yang berada pada posisi elevasi ground floor dengan volume pengecoran kecil, maka digunaakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Sementara itu, pada volume pengecoran besar akan efektif jika menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
    • Pada permukaan miring, pengecoran dimulai dari level terendah, serta gunakan moncong untuk menaburkan beton pada permukaan miring.
    • Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang menjadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
    • Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
    • Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering. Lakukan pengadukan beton dengan baik, serta saat menjatuhkan beton secara vertikal jangan lebih dari dua meter.
    • Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton. Hasilnya beton akan memadat dan memenuhi bekisting.

    Ada beberapa cara yang dilakukan saat pekerjaan pengecoran.

    • Internal vibration dilakukan menggunakan poker yang dimasukkan dalam beton. Sedangkan eksternal vibration dilakukan dari luar bekisting. Hal ini dilakukan karena internal vibration sulit dilakukan.
    • Masukkan vibrator secara vertikal kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan. Diamkan sekitar 5 hingga 15 detik, kemudian angkat vibrator secara perlahan dengan kecepatan sekitar 7,5/detik. Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping, sehingga semua beton dapat terpadatkan dan menjangkau lapisan di bawah yang sedang dipadatkan.