Skip to content

Tipe-Tipe Scrapers (Bagian III)

    Berdasarkan cara kerjanya, Scrapers memiliki tiga tipe, yaitu:

    Conventional Scrapers

    Pada saat Scraper mencapai daerah cut dengan kedudukan ejector di belakang, dan apron terangkat 35 cm, kemudian bowl diturunkan sampai kedalaman yang diperlukan. Satu hal penting dalam hal tersebut adalah keseimbangan antara kapasitas scrapers, kekuatan mesin, panjang daerah galian, dan kedalaman optimum penggalian. Keseimbangan tersebut akan sangat mempengaruhi harga pemindahan tanah. Saat melebarkan apron akan mencegah tanah bertumpuk di sebelah depan bibir apron, bagian bawah. Sedangkan pada penyempitan apron akan mebuat tanah tergulung dan keluar bowl.

    Pada pengerukan material-material lepas, maka bowl harus dinaik-turunkan dengan cepat yang dilakukan berulang-ualang agar material terpompa ke dalam bowl untuk dapat mencapai muatan maksimum. Sedangkan dalam penyebaran material, maka bowl harus pada posisi penyebaran dengan jarak ke tanah sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Dengan membuka apron hanya sebagian, akan membantu tercapainya ketebalan penyebaran yang diinginkan.

    Elevating Scrapers

    Jika Conventional Scraper, pada umumnya mengandalkan pada traktor pendorong pada waktu pemuatan, namun Elevating Scraper dirancang untuk melakukan pemuatan sendiri. Hampir semua bagian Elevating Scraper sama dengan Conventional Scraper, namun apronnya diganti dengan elevator.

    Penggunaan Elevating Scraper ini akan menghilangkan biaya traktor pendorong karena pemuatan yang otomatis (dilakukan sendiri). Akan tetapi berat dari suatu elevator tersebut mengurangi efisiensi waktu hauling dan traveling pada suatu cycle time.

    Pada pengoperasiannya yaitu melakukan penggalian, pertama bowl diturunkan pada suatu kedalaman yang memungkinkan elevator dan traktor bekerja pada kecepatan yang tinggi dan tetap. Sedangkan pada saat penggalian yang dalam, material akan berat terdorong masuk ke dalam bowl yang mengakibatkan kemacetan atau lambatnya elevator flight. Hal ini akan menambah cycle time untuk pemuatan.

    Multy Scraper

    Pada Conventional Scraper, saat kondisi yang berat digunakan tambahan tenaga dari suatu dozer. Maka dalam suatu operasi dari beberapa scraper, timbul ide memanfaatkan tenaga dan dozer itu sendiri untuk saling membantu menambah tenaga. Dan dozer tersebut saling membantu menambah tenaga pendorong pengganti special dozer. Dari hal itulah, maka diperoleh tambahan tenaga dorong, tambahan nilai traksi yang tinggi, dan tidak dibutuhkan waktu tunggu lagi untuk dozer mendorong.

    Jika dibandingkan dengan Conventioanal Scraper pada sistem  Multy Scraper ini biaya yang dikeluarakan untuk maintenance dan repair, serta ban akan lebih tinggi.

    Sumber: http://id.scribd.com