Shovel memiliki ukuran yang didasarkan pada besarnya bucket yang dinyatakan dalam kubik/m3 atau cu-yd, dan dibedakan dalam keadaan peres (struck) atau munjung (heaped), serta dalam kondisi tanah alam atau lepas. Pada umumnya dalam perdagangan alat berat terdapat berbagai ukuran shovel diantaranya dengan kapasitas bucket 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; dan 2,50 cu-yd. Ukuran tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan dari Power Crane & Shovel Association (PCSA). Sedangkan untuk ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan permintaan.
Untuk memilih ukuran Shovel, perlu diperhatikan beberapa beberapa faktor. Misalnya banyaknya volume pekerjaan, jika harus mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempat-tempat yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel dengan truck mounted merupakan keuntungan yang besar. Sedangkan jika pekerjaan terpusat di satu tempat dengan jumlah yang besar, mobilitas tidak begitu penting, dan crawler mounted shovel lebih menguntungkan. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk pemilihan shovel dengan ukuran besar:
- Pengangkutan shovel merupakan usaha yang sulit, sehingga harus dipertimbangkan jalan angkut yang ada.
- Pengausan bagian-bagian atau spare parts dengan ukuran besar, relatif besar pula, karena pekerjaan yang dilakukan juga besar.
- Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu menghancurkan batu terlebih dahulu.
- Biaya untuk operator shovel besar relatif kecil, karena produksinya besar.
- Shovel besar mampu mengerjakan bahan-bahan yang keras karena tenaganya yang lebih besar.
- Waktu penyelesaiannya pun lebih cepat.